Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Saluran Pencernaan Pada Ikan

Bila diurut secara berurutan dari awal makanan masuk ke mulut sampai ke proses pencernaan dan selanjutnya sisa makanan yang tidak dicerna dibuang dalam bentuk feses melalui anus, maka organ yang termasuk saluran pencernaan terdiri atas mulut, rongga mulut, tekak, kerongkongan, lambung, pylorus, usus, dan anus.
Saluran pencernaan pada ikan

a) Mulut
Organ pertama yang berhubungan langsung dengan makanan adalah mulut. Organ ini merupakan bagian depan dari saluran pencernaan, berfungsi untuk mengambil makanan yang biasanya ditelan bulat-bulat tanpa ada perubahan. Lendir yang dihasilkan oleh sel-sel kelenjar dari epithel rongga mulut akan bercampur dengan makanan, memperlancar proses penelanan makanan yang dibantu oleh kontraksi otot dinding mulut. Ada berbagai tipe mulut dan gigi pada ikan sesuai dengan kebiasaan hidup dan makannya.
Berbagai jenis mulut ikan
b) Tekak
Tekak terletak antara mulut bagian belakang dan insang bagian belakang. Pada sisi kanan dan kiri tekak
terdapat insang. Pada dinding atas dan bawah tekak, biasanya terdapat gigi tekak.

c) Insang
Insang terletak tepat di belakang rongga mulut, di dalam pharynx. Umumnya terdapat empat pasang pada ikan bertulang sejati, sedangkan pada ikan Chodrichthyes mempunyai lima sampai tujuh pasang lengkung insang. Tapis insang melindungi filamen insang yang lembut dari kikisan material makanan yang dimakan keluar melalui insang.
Insang pada ikan
Ikan-ikan yang memakan mangsa besar, mempunyai tapis insang yang berukuran besar dan jumlahnya sedikit. Pada ikan-ikan pemakan plankton, tapis insangnya ramping, memanjang, dan jumlahnya banyak. Jari-jari tapis insang yang pendek dan besar didapatkan pada ikan omnivora. Tampak adanya kaitan yang erat antara jenis makanan dengan bentuk dan jumlah jari-jari tipis insang.

d) Kerongkongan
Esophagus ikan biasa disebut kerongkongan. Bentuknya pendek dan mempunyai kemampuan untuk menggelembung. Organ ini merupakan lanjutan pharinx, bentuknya seperti kerucut dan terdapat di belakang daerah insang. Kemampuan menggelembung organ ini tampak jelas pada ikan predator yang mampu menelan makanan yang relative besar ukurannya. Sedangkan ikan-ikan pemakan jasad kecil mempunyai kemampuan untuk menggelembung yang kurang dibanding dengan ikan predator. Karena adanya kemampuan menggelembung inilah, maka jarang terjadi seekor ikan sampai mati bila makan suatu makanan yang melalui mulutnya tetapi tidak dapat ditelan.
Kerongkongan pada ikan
Pinggiran esophagus terdiri dari epithelium yang berlapis-lapis dan columnar, dengan sejumlah sel atau
kelenjar lendir. Dinding esophageal delengkapi secara khusus dengan lapisan otot yang berhubungan dengan esophagus. Kantung esophageal berfungsi sebagai penghasil lendir, gudang makanan, dan penggilingan makanan. Pada ikan belut, Monopterus albus, esophageal dimodifikasi menjadi alat pernapasan tambahan.

e) Lambung
Lambung (ventriculus) atau perut besar adalah lanjutan dari esophagus. Lambung menunjukkan beberapa adaptasi, diantaranya adalah adaptasi dalam bentuknya. Pada ikan pemakan ikan, lambung semata-mata berbentuk memanjang seperti pada ikan gar (Lepisosteus), bowfi (Amia), pike (Esox), barracuda (Sphyraena ) dan striped bass (Horone saxatilis). Pada ikan omnivora, seringkali lambung terbentuk seperti kantung. Pada ikan belanak (Mugil), lambung bermodifikasi menjadi alat penggiling. Lambung tersebut berukuran kecil, tetapi dindingnya tebal dan berotot. Pada Saccopharyngidae dan Eupharyngidae, lambung mempunyai kemampuan menggelembung yang besar sehingga memungkinkan ikan-ikan ini memakan mangsa yang relative besar.
Lambung pada ikan
Sebagain besar ikan mempunyai lambung. Namun, lambung tidak terdapat pada lamprey, hagfish, chimaera dan beberapa ikan bertulang sejati (Cyprinidae, Scomberesocoidae , dan Scaridae). Pada ikan-ikan tersebut kelenjar lambung tidak ada, dan makanan dari esophagus langsung ke usus. Adanya lambung dapat dicirikan oleh rendahnya pH dan adanya pepsine di antara getah pencernaan. Pada beberapa ikan seringkali bagian depan ususnya membesar menyerupai lambung sehingga bagian ini dinamakan lambung palsu, misalnya pada ikan mas (Cyprinus carpio).

Pada beberapa spesies tertentu, pada akhir ventrikulus terdapat tonjolan-tonjolan sebagai kantong buntu disebut appendices pyloricae, yang berguna untuk memperluas permukaan dinding ventriculus agar pencernaan dan penyerapan makanan dapat lebih sempurna.

f) Pilorik
Di antara lambung dan usus terdapat pilorik yang merupakan penyempitan saluran pencernaan. Pada bagian ini terdapat penebalan otot licin melingkar. Pilorik berfungsi mengatur pengeluaran makanan dari lambung dan masuk ke usus. Pada beberapa jenis ikan, seperti Mugilidae, di bagian depan usus terdapat kantung menjari yang dinamakan pilorik kaeka. Struktur histologis organ ini sama dengan usus. Fungsi pilorik kaeka adalah sebagai tempat pencernaan dan penyerapan makanan terutama lemak.
Pilorik kaeka merupakan sumber lipase yang memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserin. Jumlah bentuk pilorik kaeka sangat bervariasi.

g) Usus
Usus berada di antara pilorik dan rektum. Usus terdiri atas beberapa lapisan yakni mukosa, submukosa, muskulus, dan serosa. Pada lapisan lukosa terdapat sel goblet (mucocyte) yang memiliki mikrovilli pada bagian permukaannya. Fungsi usus sebagai organ untuk mencerna makanan, juga sebagai tempat penyerapan makanan. Efektifitas penyerapan meningkat dengan semakin luasnya area penyerapan.

Usus merupakan suatu bagian dari saluran pencernaan mulai dari pylorus sampai di kloaka atau anus. Usus mempunyai banyak variasi pula, umumnya berbentuk seperti pipa panjang berkelok-kelok dan sama besarnya, berakhir dan bermuara keluar, sebagai lubang anus. Usus diikat (difixer) oleh suatu alat penggantung, mesentrum yang merupakan derivat dari pembungkus rongga perut (peritonium).

h) Rektum dan Anus
Di belakang usus terdapat segmen rektum. Rektum ini terletak di antara katup rektum (rektal valveI) dan anus. Katup rektum yang merupakan penyempitan saluran pencernaan akibat penebalan otot licin melingkar, mengatur pengeluaran makanan yang tidak tercerna dari bagian usus ke bagian rektum. Rektum mempunyai struktur histologis yang serupa dengan usus, namun pada lapisan mukosanya banya terdapat sel mucus dan di bagian belakang dekat anus lapisan otonya terdiri atas otot bergaris. 

Fungsi utama rektum adalah menyerap air dan mineral, dan memproduksi lendir untuk mempermudah pengeluaran makanan tak tercerna. Bagian terakhir dari saluran pencernaan adalah anus, yang berfungsi untuk mengeluarkan tinja. Bagian ini terletak di belakang sirip ventral dan tepat di depan sirip anal.

Sumber : Makalah Biokimia " Sistem Pencernaan Ikan"

Semoga Bermanfaat...

Posting Komentar untuk "Saluran Pencernaan Pada Ikan"