Pertumbuhan Pada Ikan
Pada tingkat individu dan populasi pertumbuhan didefinisikan sebagai proses perubahan ukuran (panjang, berat, atau volume) pada periode waktu tertentu (level individu). Pengukuran berat yang paling baik adalah berat kering, dan berat basah kurang efektif karena kurang bervariasi. Pertumbuhan adalah proses perubahan jumlah individu atau biomas pada periode waktu tertentu (level populasi). Beberapa aspek yang berkaitan dengan pertumbuhan :
A. REGENERASI
Semua binatang/hewan memiliki kemampuan untuk menyusun kembali jaringan/bagian tumbuh yang telah hilang, baik padaa waktu proses fisiologis normal maupun rusak karena luka. Contoh: amuba dapat tumbuh dari fragmen 1/80 dari tumbuh asal, dalam hal mana nukleusnya termasuk dalam fragmen tersebut. 1/200 dari tumbuh hidra atau 1/280 dari tumbuh planaria dibutuhkan untuk dapat melakukan regenerasi menjadi binatang baru secara lengkap.
Oligochaeta dapat melakukan regenerasi dari 1 segmen. Jadi pada hewan tingkat rendah potensi regenerasi dari pragmen yang sangat kecil ini merupakan hal yang umum. Pada golongan hewan yang lebih maju, kehilangan sering diperbaharui, misalnya : penutup luar kutikula, chitin Salamander dapat mengganti kaki yang hilang, cecak dapat menyusun kembali ekor yang putus. Pada vertebrata, regenerasi jarang terjadi dan kerusakan yang parah di perbaharui dengan dibentuknya jaringan pengikat. Kecuali kepada jaringan kusus seperti : hati, gonad, daging khusus.
Salamander merupakan hewan amfibi yang dapat meregenerasi bagian tubuhnya yang hilang |
Vorontsova, dan liosner (1960), menetapkan tiga regenarasi, yaitu :
- Regenarasi fisiologi (pembaharuan sel). Merupakan fungsi normal dan reguler dari beberapa organ seperti : kelenjar susu, membran neuklosa dan bagian luar kulit.
- Regenerasi resparasi, merupakan regenerasi yang diprovokasi oleh luka atau trauma.
- Reproduksi aseksual, merupakan proses alami yang melibatkan isolasi bagian dari tubuh binatang membentuk organisme baru yang serupa.
B. METAMORFOSA
Metamorfosa adalah suatu reorganisasi jaringan pada suatu stadia pasca embrio. Proses ini dialami oleh suatu binatang dalam rangka memepersiapkan diri untuk hidup dalam suatu habitat yang berbeda.
Contoh :
- Metamorfosa pada ikan Lamprey (Petromyzon masimus) pada stadia larva hidup sebentar pada lumpur didasar sungai, makanan berupa partikel berukuran kecil. Pada waktu dewasa, terbentuk mata, hidup bersifat parasit pada ikan lain dan melakukan migrasi ke perairan laut. Pada saat pergantian kebiasaan hidup ini terjadilah metamorfosa.
Ikan lamprey - Ikan Sidat (Angulia sp) pada stadia larva (elver), berada dilaut lepas kemudian terbawa arus ke arah pantai dan selanjutnya hingga dewasa, ikan tersebut hidup di perairan payau atau tawar dan baru kembali ke laut dalam ketika akan terpijah, pada saat perubahan dari larva menjadi juvenil terjadi metamorfosa.
Elver sidat - Ikan sebelah (Limanda sp), pada stadia larva hidup planktonik tubuh symetrik bilateral, kemudian mengalami metamorfosa, mata menjadi pada satu sisi dan hidupnya didasar (Benthik ).
Ikan sebelah
C. MOULTING
Moulting adalah suatu proses pelepasan secara priodik cangkang yang sudah tua dan pembentuk cangkang yang baru dengan ukuran yang lebih besar. Pada moulting terbagi menjadi empat tahap yaitu: premoulting, molt, pot, dan intermolt. Sejumlah kecil sel (kurang dari 1%) dibentuk setiap hari bukan untuk memperbaharui jaringan tetapi sebagai kompensasi untuk sel yang hilang karena luka. Jaringan seperti renal cortex, hati, ginjal, dan thyroid setelah post mitotic secara abnormalnya tidak membelah diri lagi kecuali bila regenerasi atau perbaikan diri. Penambahan sel baru, sel tersebut jumlahnya tidak tetap (post mitotic).
D. HORMON PERTUMBUHAN
Grow hormone (GH), atau dikenal juga sebagai somatic hormon (STH) adalah protein anabolic protein yang mempengaruhi pertumbuhan banyak jaringan. Berperan penting di dalam metabolisme protein, lemak, dan karbohidrat, juga transpor asam amino, bertindak sebagai pemerkuat didalam meningkatkan pengaruh hormon-hormon lain. Tidak hanya sytem kerangka saja, hormon ini tampak menunda katabolisme asam-asam dan memacu inkorporasinya kedalam protein tubuh.
Pengaruh GH (STH) terhadap species lain mempunyai kekhususan tertentu. Hormon tubuh yang diperoleh dari ekstrak hipofisa dari ikan tidak akan memberikan efek bila diberikan pada tikus. Sebaliknya ikan akan tumbuh dengan baik bila ikan tersebut diberi hormon tumbuh dari hewan yang sama atau hewan yang lain. Grow hormone telah diisolasi dari kelenjar hipofisa ikan grass carp (Cienopharyngodon isellus), kemudian disuntikan sebanyak 0,2 íg/gr dan 1 íg/gr setelah 35 hari diperoleh laju pertumbuhan 24 % dan 53 % lebih besar dibandingkan dengan kontrol.
Hormon tiroid adalah hormon yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid. Kelenjar tiroid terdapat pada seluruh vertebrata, namun kelenjar itu sangat bervariasi dalam bentuk dan posisi histomiknya. Fungsi kelenjar tiroid adalah, membuat, menyimpan dan mengeluarkan sekresi yang terutama berhubungan dengan pengaturan metabolisme , merancang laju dari sel- sel tertentu dalam tubuh untuk melakukan oksidasi terhadap bahan makanan. Sedangkan fungsi hormon tiroid adalah dapat meningkatkan konsumsi oksigen. Pemberian hormon tiroid dalam dosis farmakolagis akan meningkatkan konsumsi oksigen oleh mitokondria. Bersamaan dengan meningkatnya oksigen oleh mitokondria, hormon tiroid akan melakukan hambatan terhadap sintesis ATP. Peningkatan kondisi oksigen karena pemberian hormon tiroid nampaknya digunakan untuk meningkatkan aktivitas transpor natrium dengan akibat meningkatnya pembentukan ATP.
Pengaruh hormon tiroid terhadap sintesis protein melalui aktivitas DNA, metabolisme nitrogen bergantung pada dosis yang diberikan. Hormon tiroid mempercepat laju penyerapan monoksida dari saluran pencernaan. Pemasukan glukosa dan penggunaanya di dalam sel-sel tubuh dan tingkatkan oleh hormon tiroid. Bila kebutuhan glukosa didalam sel meningkat dan hal ini akan diikuti oleh menurunnya
cadangan glikogen yang terdapat didalam hati, jantung, dan otot.
Fungsi lain dari hormon tiroid adalah sistesis vitamin A yang berasal dari caroten didalam hati. Kontraksi otot, metabolisme air dan mineral , disamping peranannya sebagai pelindung kulit juga berperan aktif didalam pengaturan temperatur tubuh. Pada ikan keberadaan hormon telah ada pada masa telur dan larva ikan sampai dewasa beberapa ikan air tawar , payau dan laut. Penggunaan hormon lain yang dihasilkan oleh elenjar tiroid adalah calsitosin. Calsitosin pada ikan berfungsi dalam proses adaptasi lingkungan yang berubah-ubah.
Selain hormon tiroid, hormon pertumbuhan lainnya adalah Hormon steroid terdiri dari hormon androgen dan estrogen. Androgen yang terdapat dalam tubuh ada 4 macam , namun potensi yang sangat tinggi. Tetosteron (17 betha hidroxy andros -4 –en -3 one). Fungsi androgen hubunganya dengan pertumbuhan adalah mempunyai daya menahan nitrogen dalam badan, sehingga terjadi pertambahan bobot badan karena adanya pertambahan protein. Selain itu testosteron juga dapat bekerja timbal balik dengan kelenjar hipopisa yang dapat merangsang sintesis hormon-hormon pertumbuhan dan prolaktin serta tiroid hormon.
Sedangkan fungsi fisiologis dari estrogen adalah:
- Menyebabkan pertambahan sintesa dan sekresi hormon tumbuh,
- Merangsang adrenat cortex untuk mensintesa dan melapaskan zat-zat bersipat androgen. Pada ikan pemberian diethilstillbestrol 1,2 mg/kg diet meningkatkan pertumbuhan ikan small phice ,
Mekanisme kerja hormon steroid . Hormon steroid dapat masuk kedalam sel dengan melintasi membran plasma permeabel dengan cara diffusi dengan mudah tanpa adanya hambatan dari membran plasma yang dilintasinya. Setelah itu, akan berinteraksi dengan reseptor yang spesifik yang terdapat didalam sitoplama. Selanjutnya setelah diaktifkan oleh suatu rangsangan hormon ini akan mengalami perpindahan tempat didalam hati. Kelebihan pembentukan hormon tumbuh yang berlebihan akan mengakibatkan terjadinya pertumbuhan raksasa.
Sumber : Buku Dasar - Dasar Budidaya Perairan
Semoga Bermanfaat...
Posting Komentar untuk "Pertumbuhan Pada Ikan"