Pelatihan Budidaya Ikan Lele Sebagai Mata Pencaharian Alternatif Bagi Nelayan di Kab. Tasikmalaya
Kementerian
Kelautan dan Perikanan (KKP) memperkirakan sebanyak 1.429.703 nelayan terkena
dampak dari cuaca ekstrim yang terjadi pada awal tahun ini, jumlah tersebut
tersebar di 33 Propinsi. Kondisi tersebut membuat sebagian besar nelayan kecil
tidak dapat melaut dikarenakan gelombang laut yang mencapai 2 sampai dengan 3
meter. (Pusdatin KKP).
Salah
satu wilayah yang terkena dampak langsung dari terjadinya cuaca ekstrim adalah
daerah pesisir Kabupaten Tasikmalaya yaitu Kecamatan Cipatujah dan Kecamatan
Cimanuk yang berhadapan langsung dengan Samudera Hindia. Kepala Bidang
Kelautan Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Rita Setiawati menuturkan jumlah tangkapan
ikan nelayan di selatan Kab. Tasikmalaya pada awal tahun ini merosot hingga
separuhnya. Pada bulan Desember 2012 sampai pertengahan Januari 2013 tercatat
hasil produksi ikan hanya 20 ton, sedangkan pada kondisi normal hasil tangkapan
nelayan bisa mencapai 39 ton per bulan. Penyebabnya adalah musim angin barat
yang rutin terjadi pada bulan Desember sampai dengan Februari. Pada kondisi
tersebut nelayan tidak berani melaut dikarenakan kondisi angin yang kencang
disertai gelombang tinggi yang dapat membahayakan jiwa, pada kondisi seperti
ini biasa dikenal dengan musim paceklik ikan. Jumlah nelayan di Kabupaten
Tasikmalaya yang terdampak oleh cuaca buruk mencapai 3.852 jiwa termasuk
anggota keluarganya.
Foto Bersama |
Untuk mengantisipasi
dampak cuaca eksrim yang rutin terjadi setiap tahun dan mengakibatkan para
nelayan tidak dapat menangkap ikan dilaut yang notabene adalah satu-satunya
mata pencaharian dalam memenuhi kebutuhan keluarganya, Balai Pendidikan dan
Pelatihan Perikanan (BPPP) Tegal selaku Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan
Pengembangan Sumberdaya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPSDM-KP) Kementerian
Kelautan dan Perikanan setiap tahun
selalu mengantisipasi permasalahan yang dialami nelayan tersebut dengan
melaksanakan pelatihan mata pencaharian alternatif bagi nelayan.
Pelatihan
tersebut bertujuan untuk memberikan kompetensi yang dapat diusahakan para
nelayan saat musim paceklik ikan sesuai dengan potensi yang ada disekitar dan
dapat dikembangkan, diharapkan setelah mengikuti pelatihan tersebut para
nelayan mempunyai mata pencaharian alternatif sehingga tetap dapat beraktifitas
dan mendapatkan hasil dalam rangka pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari.
Penyematan tanda peserta oleh Kepala Dinas PPK Kab. Tasikmalaya |
Pada tahun 2013 ini
Balai Diklat Perikanan Tegal bekerjasama dengan Dinas Peternakan, Perikanan dan
Kelautan Kabupaten Tasikmalaya telah melaksanakan Pelatihan Budidaya Ikan Lele
Sebagai Mata Pencaharian Alternatif Bagi Nelayan. Pelatihan ini diselenggarakan
selama 6 hari mulai tanggal 30 Januari s/d 4 Februari 2013, bertempat di Aula
Mess Pemda Mutiara Sari Sindangkerta yang dan dibuka oleh Kepala Dinas
Peternakan, Perikanan dan Kelautan (DPPK) Kab. Tasikmalaya Drs. H. Iin
Aminudin, M.Si. Pada kesempatan tersebut Kepala DPPK Kab. Tasikmalaya menyampaikan
ucapan terimakasih kepada BPSDM-KP khususnya BPPP Tegal yang telah cepat dan
tanggap dalam memberikan solusi atas musibah yang dihadapi oleh para nelayan di
Kabupaten Tasikmalaya “Pelatihan ini sangat diharapkan oleh nelayan di Kab.
Tasikmalaya, karena selain dapat menambah pengetahuan dan keterampilan baru
juga sekaligus memberikan mata pencaharian alternatif bagi nelayan sehingga
pada saat tidak melaut nelayan masih bisa menafkahi keluarganya”.
Dipilihnya
materi budidaya ikan lele di kolam terpal ini didasarkan pada pertimbangan
bahwa : secara teknis mudah dilakukan, tidak memerlukan lahan yang luas tetapi
dapat dilakukan di pekarangan rumah, tidak membutuhkan biaya yang besar, dapat memanfaatkan
ikan rucah sebagai pakan, waktu pemeliharaan tidak terlalu lama yakni 40 hari,
serta peluang pasar yang cukup besar. Selain materi budidaya ikan lele di kolam
terpal para nelayan juga diberikan materi teknik pembuatan pakan ikan buatan,
kultur probiotik, manajemen usaha budidaya ikan lele dan analisa usaha budidaya
ikan lele di kolam terpal.
Praktek Pembuatan Kolam Terpal |
Manfaat dari adanya
pelatihan mata pencaharian alternatif bagi nelayan dirasakan sangat membantu
bagi nelayan khususnya dalam rangka membuka wawasan untuk melakukan
diversifikasi usaha “selama ini nelayan taunya hanya bagaimana cara menangkap
ikan di laut. Dengan mengikuti kegiatan pelatihan ini, insyaallah kami tidak
khawatir lagi ketika musim angin barat datang, karena sudah ada usaha yang
dapat kami andalkan dalam memenuhi biaya hidup.” ujar Dani salah seorang
nelayan di Cipatujah.
Sekretaris
Rukun Nelayan Cipatujah Kodar menambahkan, “Selain diberikan pelatihan
diharapkan ada kegiatan pembinaan lanjutan yang dilakukan secara berkala agar
kegiatan budidaya ikan lele yang sudah dimulai dapat terus berlanjut, selain
itu juga apabila ada permasalahan mengenai budidaya ikan lele dapat dipecahkan
secara bersama – sama.”
Praktek Pembuatan Pakan Ikan Buatan |
RENCANA TINDAK LANJUT
Melihat antusiasme
peserta dalam mengikuti kegiatan pelatihan diharapkan usaha budidaya ikan lele
dapat dilakukan dan dapat meningkatkan kesejahteraan nelayan, seperti yang
dituturkan oleh salah satu peserta “Saya ingin sekali melanjutkan budidaya ikan
lele ini sebagai upaya kami dalam meningkatkan penghasilan jadi tidak hanya
saat musim paceklik ikan, rencananya kami akan membuat kolam di masing – masing
pekarangan rumah agar setiap nelayan mempunyai usaha alternatif.”
Sebagai tindak lanjut
dengan berakhirnya kegiatan pelatihan budidaya ikan lele bagi nelayan ini pihak
Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan (DPPK) Kab. Tasikmalaya akan terus
memonitor perkembangannya serta melakukan pendampingan yang akan dilaksanakan
oleh penyuluh perikanan setempat agar kegiatan budidaya ikan lele yang sudah
dimulai dapat terus berkembang.
‘’Setelah
selesai pelatihan akan dilakukan terus monitoring dan evaluasi, sehingga keterampilan yang telah diterima para
nelayan selama pelatihan betul-betul dapat diaplikasikan”
ujar Iin Aminudin.
Kepala Bidang Kelautan Rita Setiawati
menambahkan “Dari pihak Dinas, kami akan merencanakan pelatihan untuk mata pencaharian
alternatif bagi nelayan
dan keluarganya, seperti pengolahan ikan-ikan yang saat musim panen
harganya
relatif
murah, pembuatan tepung
ikan, pembuatan kerajinan dari kulit kerang. Tentunya kami akan bekerjasama
dengan pihak BPPP Tegal untuk tenaga pelatihnya”.
Selain pelatihan di
Kabupaten Tasikmalaya, Balai Diklat Perikanan tegal dalam waktu dekat juga akan
melaksanakan pelatihan sejenis di Kota Jakarta utara dan wilayah pantai utara
jawa yang juga mengalami dampak dari musim angin barat.
sumber : http://www.bppp-tegal.com/
Posting Komentar untuk "Pelatihan Budidaya Ikan Lele Sebagai Mata Pencaharian Alternatif Bagi Nelayan di Kab. Tasikmalaya"