Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Habitat Dan Penyebaran Kepiting

Kepiting merupakan fauna yang habitat dan penyebarannya terdapat di air tawar, payau dan laut. Jenis-jenisnya sangat beragam dan dapat hidup di berbagai kolom di setiap perairan. Sebagaian besar kepiting yang kita kenal banyak hidup di perairan payau terutama di dalam ekosistem mangrove. Beberapa jenis yang hidup dalam ekosistem ini adalah Hermit Crab, Uca sp, Mud Lobster dan kepiting bakau. Sebagian besar kepiting merupakan fauna yang aktif mencari makan di malam hari (nocturnal) (Prianto, 2007).

Kepiting pada fase larva (zoea dan megalopa) hidup di dalam air sebagai plankton. Kepiting mulai kehidupan di darat setelah memasuki fase juvenil dan dewasa seiring dengan pembentukan carapace. Ilustrasi ini dapat dilihat pada gambar berikut, dimana yang menjadi contoh pada gambar tersebut adalah kepiting kelapa. 

Tahap - tahap morofologi dan perkembangan kepiting kelapa (Birgus latro) dan habitat yang ditempatinya
(Sumber : Hsieh, 2004)

Sedangkan habitat dan penyebaran kepiting (dalam contoh kepiting merah Cancer magister) di estuary dan zona intertidal terlihat pada gambar berikut :
    
Siklus hidup, habitat dan penyebaran kepiting merah (Cancer Magister) di wilayah estuaria dan zona intertidal
(sumber : www.shim.bc.ca, 2008
Kepiting dan rajungan tergolong dalam satu suku (familia) yakni Portunidae dan seksi (sectio) Brachyura. Cukup banyak jenis yang termasuk dalam suku ini. Dr. kasim Moosa yang banyak menggeluti taksonomi kelompok ini mengemukakan bahwa di Indo-Pasifik Barat saja diperkirakan ada 234 jenis, dan di Indonesia ada 124 jenis. Di Teluk Jakarta dan Kepulauan Seribu diperkirakan ada 46 jenis. Tetapi dari sekian jenis ini, hanya ada beberapa saja yang banyak dikenal orang karena biasa dimakan, dan tentu saja berukuran agak besar. Jenis yang tubuhnya berukuran kurang dari 6 cm tidak lazim dimakan karena terlalu kecil dan hampir tidak mempunyai daging yang berarti. Beberapa jenis yang dapat dimakan ternyata juga dapat menimbulkan keracunan (Nontji, 2002).

Menurut Prianto (2007), bahwa di seluruh dunia terdapat lebih dari 1000 spesies kepiting yang dikelompokkan  ke dalam 50 famili. Sebagian besar kepiting hidup di laut, tersebar di seluruh lautan mulai dari zona supratidal hingga di dasar laut yang paling dalam. Sebagian jenis kepiting ada yang hidup di air tawar. Keanekaragaman kepiting yang paling tinggi ada di daerah tropis dan di selatan Australia, disini lebih dari 100 jenis kepiting telah diidentifikasi.

Konsentrasi maksimum kepiting terjadi pada malam hari pada saat air pasang. Kebanyakan kepiting memanjat akar mangrove dan pohon untuk mencari makan. Pada saat siang hari, waktu pasang terendah kebanyakan kepiting tinggal di dalam lubang untuk berlindung dari serangan burung dan predator lainnya. Beberapa spesies seperti Sesarma erythrodactyla dan Paragrapsus laevis pada saat air surut, turun ke bawah untuk berasosiasi dengan telur-telur ikan.

Kepiting mangrove seperti Scylla serrata (Mud Crab) merupakan hewan yang hidup di wilayah estuaria dengan didukung oleh vegetasi mangrove. Hewan ini merupakan hewan omnivora dan kanibal, memakan kepiting lainnya, kerang dan bangkai ikan. Kepiting ini dapat tumbuh sampai ukuran 25 cm atau dengan berat mencapai 2 kg, dimana kepiting betina ukurannya lebih besar dari yang jantan (DPI & F, 2003).

Sumber :
  1. Prianto, E. 2007. Peran Kepiting Sebagai Spesies Kunci (Keystone Spesies) pada Ekosistem Mangrove. Prosiding Forum Perairan Umum Indonesia IV. Balai Riset Perikanan Perairan Umum. Banyuasin.
  2. www.shim.bc.ca. 2008. Red Rock Crab, (Online), (diakses 15 Mei 2008).
  3. Hsieh, H.L. 2004. Towards Wetland Restoration for the "Wetland Three Musketeers”, A Horseshoe Crab, A Fiddler Crab, and A Coconut Crab, (Online), Research Center for Biodiversity, Academia Sinica, Taipei, (biodiv.sinica.edu.tw, diakses 14 Mei 2008).
  4. Nontji, A. 2002. Laut Nusantara. Penerbit Djambatan. Jakarta
  5. DPI & F. 2003. Fish Guide. Saltwater, Freshwater and Noxious Species, (Online), The Great Outdoors Publications, Brisbane, (www2.dpi.qld.gov.au, diakses 13 Mei 2008).

Semoga Bermanfaat...

Posting Komentar untuk "Habitat Dan Penyebaran Kepiting"