Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Pengangkutan Ikan Hidup

Pengangkutan adalah kegiatan memindahkan atau membawa suatu barang, atau benda lainnya dari satu tempat ke tempat lainnya. Tujuan utama pengangkutan adalah barang yang dibawa bisa sampai di tempat tujuan dalam keadaan utuh, atau tidak rusak sedikitpun. Perubahan bentuk, perubahan rasa, dan ke-tidak-lengkapan dapat menurunkan nilai barang itu. Agar tujuan itu bisa terwujud, maka alat yang digunakan dalam pengangkutan harus cocok, yaitu alat yang bisa menjaga keutuhan barang itu. Selain itu, pengangkutan juga harus menggunakan cara yang baik. Bila keduanya tidak dilakukan, sudah pasti barang itu tidak akan sampai dalam keadaan utuh. Keadaan itu sangat merugikan. 
Pengangkutan Ikan
Seperti pengangkutan barang, pengangkutan ikan juga memiliki arti dan tujuan yang sama. Namun alat, dan cara yang digunakan dalam pengangkutan ikan berbeda dengan alat, dan cara dalam pengangkutan buku. Karena buku benda mati yang tidak mudah rusak. Sedangkan ikan mahluk hidup yang kemungkinan besar bisa rusak, bahkan mati.

Untuk menentukan alat dan alat pengangkutan sangat tergantung dari karakteristik, dan sifat-sifat hidup ikan, terutama segala sesuatu yang berhubungan dengan pernapasannya. Jangan sampai selama pengangkutan alat pernapasannya terganggu. Itu bisa menyebabkan kematian total.

SISTEM PENGANGKUTAN IKAN
A. Pengangkutan Ikan Sistem Terbuka
Mengangkut ikan ada dua sistem, yaitu sistem tertutup dan sistem terbuka. Terbuka adalah sistem pengangkutan ikan dimana air dalam wadah angkut kontak langsung dengan udara sebagai sumber oksigen. Sistem ini umumnya digunakan untuk mengangkut ikan dalam jarak yang dekat, misalnya dari kolam ke kolam dalam lokasi yang sama. Bisa juga untuk jarak jauh, dan waktu yang lama, asalkan dilengkapi instalasi pengangkutan dan persediaan oksigen yang cukup selama pengangkutan.
Pengangkutan Ikan Sistem Terbuka
B. Pengangkutan Ikan Sistem Tertutup
Sedangkan tertutup adalah sistem pengangkutan ikan dimana air dalam wadah angkut tidak kontak langsung dengan udara bebas, karena tertutup rapat oleh wadah angkut. Oksigen yang dibutuhkan oleh ikan selama pengangkutan berasal dari tabung oksigen yang dihembuskan sebelumnya. Sistem ini bisa digunakan, baik untuk jarak dekat maupun jarak jauh, baik untuk waktu yang singkat maupun untuk waktu yang lama.
Pengangkutan Ikan Sistem Tertutup
C. Faktor - Faktor Penting Yang Harus Diperhatikan Dalam Pengangkutan Ikan
Sebenarnya mengangkut ikan hampir sama dengan memelihara. Bedanya kalau memelihara wadahnya diam, sedangkan kalau mengangkut wadahnya bergerak. Beda lainnya adalah kepadatan, dimana saat mengangkut kepadatannya jauh lebih sangat tinggi dibandingkan dengan memelihara.
Ikan bernapas dengan insang, dan mengambil oksigen dari dalam air. Agar bisa bernapas dengan bebas, diperlukan oksigen yang cukup. Namun keadaan oksigen dalam alat pengangkutan berbeda dengan di kolam. Ketersediaan sangat terbatas, hanya cukup untuk beberapa jam saja. 

Karena itu, salah satu prinsip dalam pengangkutan ikan adalah bagaimana menciptakan suasana dalam alat pengangkutan agar ikan bisa bernapas dengan baik, sehingga bisa bertahan hidup hingga di tujuan. Satu hal lagi yang harus menjadi perhatian adalah selama pengangkutan ikan mengeluarkan kotoran.

Untuk menciptakan suasana seperti itu, maka ada tiga faktor penting yang harus diperhatikan dalam pengangkutan ikan, yaitu kepadatan, waktu pengangkutan dan perlakuan, sebelum dan selama pengangkutan. Bila ketiga faktor itu diperhatikan dengan baik, maka prinsip pengakutan bisa tercipta.

Kepadatan ikan tidak boleh teralu tinggi agar tidak berdesak-desakan. Sediakan sedikit areal, atau sekitar setengah bagian dari tubuhnya. Kepadatan dalam satu wadah sangat tergantung dari ukuran ikan. Ikan yang berukuran kecil, jumlahnya lebih banyak dari ikan besar.
Kepadatan juga sangat tergantung dari lamanya pengangkutan. Ikan yang diangkut dalam waktu yang lebih lama, kepadatannya harus lebih rendah, dibanding ikan yang diangkut dalam waktu yang singkat. Ini sangat tergantung dari ketersediaan oksigen selama pengangkutan.
Kepadatan ikan dalam wadah harus diperhatikan
Waktu pengangkutan juga harus diperhatikan. Karena ikan hidup pada kisaran suhu tertentu. Suhu yang melebihi ambang batas hidupnya bisa berakibat fatal. Demikian juga dengan suhu yang kurang dari ambang batas hidupnya. Namun yang sering terjadi adalah melebihi ambang batas, karena selama pengangkutan, suhu akan naik.
Menentukan waktu pengangkutan harus tepat. Ini berkaitan erat jarak yang akan tempuh dan lamanya pengangkutan. Selain itu juga berkaitan erat dengan prinsip pengangkutan, yaitu bagaimana menciptakan suasana yang nyaman bagi ikan. Waktu kapan akan terjadi suasana seperti itu. 
Pengangkutan ikan diusahakan pada malam ahari agar suhu udara rendah
Tentu saja itu terjadi pada suhu rendah. Karena itu pengangkutan ikan harus dilakukan pada malam hari, sehingga bila terjadi kenaikan suhu selama pengangkutan, kenaikan itu tidak terlalu tinggi. Bila ikan akan diangkut selama 12 jam, maka berangkatnya harus sore hari, sehingga tiba di tempat tujuan pada malam atau pagi hari.

Perlakuan pada ikan yang akan diangkut juga turut menentukan kesuksesan dalam menerapkan prinsip pengangkutan ikan, baik sebelum maupun selama pengangkutan. Ini juga berkaitan erat dengan sifat ikan. Justru inilah yang menjadi faktor terpenting dari yang lainnya, dan menjadi kiat dalam pengangkutan. Kiat-kiat itu diantaranya :
Pertama : Ikan yang akan diangkut harus diberok dahulu. Yaitu ditampung dalam bak dengan aliran air bersih, dan tidak diberi pakan tambahan. Tujuan pemberokan adalah untuk mengeluarkan kotoran dari tubuh ikan. Karena ikan yang baru dipanen banyak mengandung kotorannya.
Pemberokan ikan dapat dilakukan pada kolam jaring atau bak
Bila tidak diberok, maka selama pengangkutan, ikan akan mengeluarkan kotoran, dan kotoran itu akan menurunkan kualitas air dalam alat pengangkutan, dimana kandungan karbondioksida dan amoniak tinggi, sedangkan kandungan oksigen rendah. Keadaan ini bisa menyebabkan ikan tidak bisa hidup dengan dan tidak bisa bernapas dengan bebas.

Kedua : ikan harus diseleksi terlebih dahulu, yaitu dilakukan pemisahan antara ikan yang berukuran besar, sedang dan kecil. Tujuan seleksi adalah agar ukuran ikan menjadi seragam, sehingga bila diangkut tidak terjadi persaingan yang terlalu jauh sesama ikan yang diangkut.
Keterangan : a) Alat grading/seleksi ikan, b) Penyeleksian ikan
Persaingan itu berupa persaingan dalam memperebutkan tempat, dimana ikan yang besar bisa menyisihkan ikan yang kecil. Keadaan ini bisa menyebabkan ikan kecil mati. Persaingan juga bisa berupa persaingan dalam mendapatkan oksigen, dimana ikan besar dapat menggunakan oksigen lebih banyak dari ikan kecil.

Ketiga : ikan harus ditreatmen, atau disucihamakan terlebih dahulu, yaitu dengan cara merendam dalam obat tertentu, contoh Kalium Permanganat (PK), dengan dosis tertertu dan dalam waktu, atau lamanya tertentu pula. (lihat teknik mengobati penyakit ikan).
Kalium Permanganat (PK)
Tujuan treatmen adalah agar ikan-ikan yang akan diangkut terbebas dari segala penyakit. Ikan yang sakit bisa terobati, dan ikan yang sehat bisa dicegah agar tidak terserang penyakit. Penyakit bisa menjadi penyebab kematian dalam pengangkutan. Selain itu, bisa menjadi penyebab tersebarnya satu penyakit dari satu daerah ke daerah lain.

Sumber : Dari berbagai sumber

Semoga Bermanfaat...

1 komentar untuk "Cara Pengangkutan Ikan Hidup"