Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bagan Perahu

Alat tangkap bagan perahu merupakan modifikasi dari bagan yang ada di Indonesia, seperti bagan tancap, bagan motor dan bagan apung.
Bagan Apung
Konstruksi alat tangkap
Konstruksi alat tangkap ini terdiri dari jaring, bambu, pipa besi, tali temali, lampu dan kapal bermesin. Bagian jaring dari bagan ini terbuat dari bahan waring yang dibentuk menjadi kantung. Bagian kantung terdiri dari lembaran-lembaran waring yang dirangkaikan atau dijahit sedemikian rupa sehingga dapat membentuk kantung berbentuk bujur sangkar yang dikarenakan adanya kerangka yang dibentuk oleh bambu dan pipa besi. Mesh size waring 0.5 cm. Kantung waring berukuran 9 m x 9 m x 3 m.

Bambu anjungan berdiameter 10-12 cm serta panjang 10 m sebagai tiang penggantung bagi penurunan dan penarikan waring. Bingkai waring berukuran diameter 11.5-12.5 cm dengan panjang 9 m. Besi bingkai pembentuk kantung merniliki diameter 6.35 cm. Lampu petromaks berjumlah 7 buah. Bambu penggulung berdiameter 12 cm dengan panjang 10 m. Tali/tambang berdiameter 08-1 cm dan panjang keseluruhan 204 m yang dihubungkan di setiap ujung persegi bujur sangkar. Kapal berukuran L x B x D = 13 m x 2,5 mx 1.2 m, dengan motor diesel 19 PK.

Metode pengoperasian
Bagan perahu biasa dioperasikan menjelang malam hingga pagi. Persiapan yang dilakukan antara lain bahan bakar, makanan, kondisi waring dan peralatan lainnya. Untuk mencapai daerah penangkapan, nelayan sebelumnya telah memperkirakan posisi yang akan didatangi. Pengalaman dan kebiasaan nelayan menjadi patokan.

Setelah sampai nelayan melakukan penurunan jangkar untuk memastikan kapal tidak terbawa arus. Nelayan menyalakan lampu petromaks lalu meletakkan pada bambu penyanggah lampu dengan jarak antara lampu dan kapal motor 3-4 m. Ketinggian lampu terhadap permukaan air 1.5 m. Petromaks dipompa setiap 15 menit untuk menjaga cahaya yang ada. Lampu dipindahkan ke lambung kanan kapal sehingga ikan yang terkumpul tidak menyebar.

Setelah perairan mulai tenang waring diturunkan dengan memasang bingkai pada bagian atas kantong dan kondisi lampu tetap terang. Penurunan waring dilakukan perlahan kemudian dibiarkan selama 1 jam sampai diperkirakan ikan sudah terlihat banyak lalu diangkat.

Penarikan waring dilakukan oleh seorang nelayan secara perlahan dan bersamaan dengan penguluran tali jangkar oleh anak buah kapal agar kapal perlahan mundur serta ikan tetap pada area penangkapan. Waring diangkat hingga mencapai permukaan perairan.

Setelah bingkai waring mencapai permukaan kemudian bingkai dilepaskan dan diangkat. Badan jaring ditarik dan ikan yang berada di kantong waring diambil dengan menggunakan serokan. Hasil tangkapan diletakkan di bakul dan dilakukan pemisahan setiap jenis ikan.

Daerah penangkapan
Operasi penangkapan biasa dilakukan dekat dengan pulau atau daerah teluk dengan perairan yang tenang. Kedalaman perairan untuk operasi penangkapan 10-18 m.

Musim penangkapan
Musim penangkapan dari bagan motor ini sepanjang tahun, kecuali pada saat-saat tertentu di mana cuaca tidak memungkinkan seperti pada saat musim barat.
Bagan Apung
Sumber : Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
 
Semoga Bermanfaat...

1 komentar untuk "Bagan Perahu"