Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pemeliharaan Induk Ikan Manfish

Dalam melakukan kegiatan pemeliharaan induk ikan mafish sebelum dipijahkan perlu memperhatikan beberapa kegiatan berikut, kegiatan pemijahan ikan manfish dapat optimal serta memberikan hasil yang baik.
Induk ikan manfish
1. Persiapan Wadah Pemeliharaan
Wadah pemeliharaan induk Pterophyllum scalare berupa akuarium berukuran 80 x 40 x 40 cm3. Sebelum digunakan, akuarium dibersihkan terlebih dahulu dengan tujuan untuk menghilangkan bibit penyakit dan kotoran-kotoran yang dapat mengganggu selama pemeliharaan. Air yang digunakan bersumber dari air tanah (sumur bor) yang diendapkan terlebih dahulu di bak penampungan air (tandon) selama 24 jam. Tinggi air dalam akuarium antara 30 sampai 35 cm.

2. Penebaran Induk
Penebaran induk Pterophyllum scalare dilakukan secara massal dalam akuarium pemeliharaan induk, yang kemudian induk akan memisah secara berpasangan dan siap dipindahkan ke akuarium pemijahan. Pasangan induk yang telah dipindahkan ke akuarium pemijahan

3. Pemberian Pakan
Pakan merupakan asupan yang dibutuhkan ikan sebagai sumber energi untuk melakukan berbagai aktifitas metabolisme. Untuk mempercepat proses pemijahan induk, salah satu yang terpenting yaitu pemberian pakan dengan jumlah yang cukup dan gizi yang tinggi. Selama pemeliharaan dan pematangan gonad, pakan yang tepat diberikan pada induk Pterophyllum scalare adalah jentik nyamuk (Culex) dan cacing darah (Bloodworm). Pakan diberikan secara adlibitum dengan frekuensi pemberian pakan dilakukan sebanyak dua kali sehari yaitu pada pukul 09.00 dan 15.30 WIB

4. Pengelolaan Kualitas Air
Pengelolaan kualitas air dilakukan untuk menjaga kualitas air akuarium agar tetap baik dan bebas dari bahan toksik. Kegiatan dalam pengelolaan kualitas air meliputi penyiphonan, penggantian air, dan pengecekan kualitas air.
  • Penyiphonan. Penyiponan bertujuan untuk membuang kotoran ikan dan sisa pakan yang berada di dasar akuarium untuk menjaga kualitas air tetap baik. Penambahan air baru sesuai dengan volume air kotor yang terbuang. Frekuensi penyiphonan yaitu satu kali setiap hari yang dilakukan pada pagi hari pukul 09.00 WIB.
  • Penggantian Air. Penggantian air total dilakukan setiap satu minggu sekali. Pembersihan akuarium menggunakan spons agar lumut dan kotoran yang menempel di akuarium hilang. Selain akuarium, selang aerasi dan substrat penempelan telur juga dibersihkan. Pengisian air menggunakan air yang telah diendapkan terlebih dahulu dan kemudian diaerasi untuk menjaga kadar oksigen dalam air.
  • Pengecekan Kualitas Air. Selain penyiphonan dan penggantian air, pengecekan kualitas air juga diperlukan untuk mengetahui kualitas air pada pembenihan ikan Pterophyllum scalare
Kualitas air optimum untuk ikan manfish

Dari tabel diatas dapat dilihat paramater kualitas air sebagai berikut:
a. Suhu
Suhu merupakan besaran yang menyatakan derajat panas dingin suatu benda. Suhu optimal dalam kegiatan pembenihan ikan Pterophyllum scalare berkisar 24 sampai 28oC. Sedangkan suhu air pada akuarium induk dan larva berkisar 26,5 sampai 30oC. Fluktuasi suhu yang terjadi antara pagi, siang, dan malam hari dapat mengakibatkan ikan stress dan mudah terserang penyakit. Selain itu juga dapat menyebabkan larva susah beradaptasi, sehingga banyak larva yang mati. Pada pagi hari, suhu air pada akuarium ini sedikit lebih tinggi dibandingkan suhu air tandon. Hal ini karena letak tandon yang berada di luar ruangan (outdoor). Oleh karena itu penyiphonan sebaiknya dilakukan pada pukul 10.00 WIB saat suhu air akuarium dan tandon sudah relatif sama.

b. pH
pH merupakan derajat atau tingkat keasaman suatu larutan yang bersifat asam, basa, atau netral. pH dalam pembenihan ikan Pterophyllum scalare sebaiknya netral, yaitu berkisar antara 6,5 sampai 7,5. Pada akuarium induk, pH air sebesar 7 menunjukkan bahwa pH air akuarium tersebut dalam kondisi netral, dan pada akuarium larva, pH yang diperoleh berdasarkan pengukuran sebesar 7,5 juga masih
dalam kondisi optimum.

c. DO (Oksigen Terlarut)
Oksigen terlarut merupakan kandungan oksigen yang terlarut dalam air yang digunakan ikan untuk bernafas. Kebutuhan oksigen terlarut pada setiap spesies ikan bervariasi tergantung pada stadia dan aktivitas ikan. Oksigen terlarut yang optimum untuk pembenihan ikan Pterophyllum scalare adalah 6 sampai 7,5 mg/l. Kandungan oksigen terlarut pada akuarium induk dan larva sebesar 6,55 mg/l. Hal ini
menunjukkan bahwa kandungan oksigen dalam air sudah tercukupi untuk berbagai aktifitas metabolisme ikan.

d. NH3
Kadar NH3 pada akuarium saat pemeliharaan sangat dipengaruhi oleh kotoran (feses) hasil metabolisme ikan dan sisa-sisa pakan yang tidak dimakan ikan. Kadar amoniak yang optimum berkisar 0 sampai 1 mg/l. Akuarium induk dan akuarium larva memiliki kandungan amoniak yang sama yaitu 0,008 mg/l. Hal ini menunjukkan bahwa kandungan amoniak masih dalam kondisi optimum dan tidak bersifat toksik.

Sumber : Laporan Pemijahan Ikan Manfish di BRBIH Depok

Semoga Bermanfaat...

Posting Komentar untuk "Pemeliharaan Induk Ikan Manfish"