Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Domestikasi Pada Kegiatan Budidaya Perikanan

Komoditas perikanan yang akan dibudidayakan adalah biota perairan yang telah mengalami domestikasi dalam lingkungan budidaya. Domestikasi adalah pemindahan suatu organisme dari habitat lama ke habitat baru dalam hal ini manusia biasa memperoleh ikan, algae, molluska, crustacea dan lainnya dengan cara mengambil dari alam kemudian dipelihara dalam suatu lingkungan yang terbatas yaitu wadah budidaya. Domestikasi terdiri dari Domestikasi spesies dan Introduksi spesies.
Ikan baung merupakan saslahsatu contoh ikan hasil domestikasi
Domestika spesies adalah menjadikan spesies liar (wild species ) menjadi spesies akuakultur. Ada tiga tahapan domestikasi spesies liar, yaitu :
  1. Mempertahankan agar bisa tetap hidup (survive) dalam lingkungan akuakultur (wadah terbatas, lingkungan artifisial dan terkontrol).
  2. Menjaga agar tetap bisa tumbuh.
  3. Mengupayakan agar bisa berkembangbiak dalam lingkungan akuakultur.
Introduksi spesies adalah mendatangkan spesies akuakultur dari kawasan lain untuk meningkatkan jumlah jenis komoditas dan perbaikan genetis.
Ikan nila merupakan salahsatu contoh ikan hasil introduksi yang berkembang di Indonesia
Tujuan introduksi spesies baru adalah untuk meningkatkan produksi akuakultur, mendatangkan biota ikan hias dan biota sebagai filter biologis.

Beberapa pertimbangan untuk mengintroduksi spesies baru adalah :
  1. Spesies yang diintroduksi hendaknya sesuai dengan kebutuhan, tujuan introduksi juga harus jelas
  2. Tidak menyaingi spesies native yang bernilai sehingga menyebabkan menurunnya bahkan punahnya populasi spesies native tersebut
  3. Tidak terjadi kawin silang dengan spesies native sehingga menghasilkan hibrid yang tidak dikehendaki
  4. Spesies yang diintroduksi tidak ditunggangi oleh hama, parasit, atau penyakit yang mungkin bisa menyerang spesies native dan
  5. Spesies yang diintroduksikan dapat hidup dan berkembangbiak dalam keseimbangan dengan lingkungan barunya.
Suatu jenis biota air dalam sistem budidaya perairan dapat dikelompokkan berdasarkan tingkat domestikasinya menjadi empat tingkat yaitu :
  1. Domestikasi sempurna, yaitu apabila seluruh siklus hidup biota air sudah dapat dipelihara di dalam sistem budidaya. Contoh beberapa jenis biota air asli Indonesia yang sudah terdomestikasi sempurna antara lain adalah ikan lele, ikan patin, ikan gurame, ikan baung , ikan kerapu, ikan bandeng, kerang mutiaradan udang windu.
  2. Domestikasi dikatakan hampir sempurna apabila seluruh siklus hidupnya, sudah dapat dipelihara di dalam sistem budidaya, tetapi keberhasilannya masih rendah. Ikan asli Indonesia yang terdomestikasi hampir sempurna antara lain adalah ikan betutu, balashark, kuda laut, abalone dan ikan arwana.
  3. Domestikasi belum sempurna apabila baru sebagian siklus hidupnya yang dapat dipelihara di dalam sistem budidaya. Contohnya antara lain adalah ikan Napoleon, ikan hias laut, ikan tuna dan rumput laut.
  4. Belum terdomestikasi apabila seluruh siklus hidupnya belum dapat dipelihara di dalam sistem budidaya.
Jenis-jenis komoditas budidaya perairan ekonomis tinggi yang sangat banyak mendorong perlunya pengelompokan komoditas tersebut untuk mempermudah pemilihan dan pengelolaan spesies secara berkelanjutan. Pengelompokan komoditas budidaya perairan bisa didasarkan kepada tujuan akuakultur, klasifikasi taksonomik, karakteristik morfologi dan biologi, jenis makanan (food habits), penyebaran geografis, habitat/media hidup, orientasi produk, tipe produk, harga, dan level pengembangan industri dan sebagainya.

Sumber : Buku Dasar - Dasar Budidaya Perairan

Semoga Bermanfaat...

Posting Komentar untuk "Domestikasi Pada Kegiatan Budidaya Perikanan"