Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Risiko Bisnis UMKM

Dalam rangka memberikan pembiayaan kepada UMKM, bank perlu mempertimbangkan beberapa risiko bisnis UMKM, seperti:
Ilustrasi Risiko
  1. Belum dimilikinya sistem administrasi keuangan dan manajemen yang baik karena belum dipisahkannya kepemilikan dan pengelolaan perusahaan, sehingga menyulitkan pihak bank untuk mengetahui informasi mengenai usaha mereka secara lengkap.
  2. Sulitnya menyusun proposal dan membuat studi kelayakan untuk memperoleh pinjaman bank maupun modal ventura.
  3. Kendala dalam menyusun perencanaan bisnis karena persaingan dalam merebut pasar semakin ketat.
  4. Pelaku UMKM biasanya belum memiliki strategi pemasaran produknya.
  5. Kendala dalam mengakses teknologi. Karena pasar dikuasai oleh perusahaan/kelompok bisnis tertentu.
  6. Kurang memiliki kemampuan mengikuti selera konsumen yang cepat berubah.
  7. Kualitas produk dan produktivitas masih rendah.
  8. Keterbatasan dalam mendapatkan pasokan bahan baku.
  9. Tenaga pengelola dan produksi kurang terampil.
  10. Seringkali bisnis UMKM dikelola oleh keluarga dan biasanya one man show, artinya sangat tergantung kepada orang tertentu, sehingga keberlanjutan perusahaan tergantung pada figur bukan sistem.
  11. Bisnis UMKM seringkali masih sederhana dalam mengelola keuangannya dan lemah dalam sistem pengendaliannya, sehingga rawan terhadap penyelewengan.
  12. Pelaku UMKM kesulitan dalam menyediakan agunan yang dibutuhkan bank.
  13. Pelaku UMKM belum mendaftarkan usahanya sebagai badan usaha resmi. 
Meskipun demikian, bagi bank yang berminat memberikan kredit atau pembiayaan kepada bisnis UMKM, akan memperoleh keuntungan karena:
  1. Dari sisi risiko kemacetan pinjaman, tingkat kemacetannya relatif kecil, dikarenakan pelaku UMKM memiliki tingkat kepatuhan yang relatif tinggi dibandingkan dengan usaha besar.
  2. Pemberian kredit kepada nasabah UMKM merupakan strategi penyebaran risiko, karena biasanya nominal kredit yang diberikan relatif lebih kecil dengan jumlah nasabah yang banyak sehingga pemberian kredit tidak terkonsentrasi pada satu kelompok atau sektor usaha saja.
  3. Suku bunga kredit yang cenderung lebih tinggi dari tingkat bunga pasar memungkinkan bank-bank memperoleh pendapatan bunga yang memadai.
Sumber : Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia. Profil Bisnis Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)

Semoga Bermanfaat...

Posting Komentar untuk "Risiko Bisnis UMKM"