Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Penyusunan Proposal Kewirausahaan Perikanan Yang Baik

Untuk menunjang program pengembangan iklim kewirausahaan bagi masyarakat pelaku utama dan pelaku usaha kecil di bidang perikanan, maka diperlukan banyak informasi, pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman kewirausahaan yang harus diberikan. Salah satu keterampilan yang diharapkan dapat dikuasai oleh masyarakat dalam bidang kewirausahaan adalah keterampilan dalam menyusun proposal rencana usaha.
Ilustrasi proposal usaha perikanan
Keterampilan menyusun proposal rencana usaha penting untuk dikuasai oleh masyarakat pelaku utama dan pelaku usaha kecil di bidang perikanan sebagai peserta program kewirausahaan karena tiga alasan, yaitu :
  1. Proposal usaha merupakan representasi pengetahuan dan penguasaan masyarakat pelaku utama dan pelaku usaha kecil terhadap usaha yang akan dijalankan;
  2. Proposal usaha merupakan representasi asumsi terhadap prospek usaha;
  3. Proposal usaha merupakan tolok ukur dan panduan untuk melaksanakan kegiatan usaha.

Dengan pertimbangan tersebut di atas, maka modul penyusunan proposal usaha di bidang perikanan ini sebagai salah satu kelengkapan materi kegiatan pelatihan untuk pengembangan kewirausahaan masyarakat pelaku utama dan pelaku usaha kecil di bidang perikanan.Tujuannya adalah untuk digunakan sebagai :
  1. Salah satu standar acuan penyusunan proposal usaha untuk program kewirausahaan bagi pelaku utama dan pelaku usaha kecil bidang perikanan;
  2. Kelengkapan evaluasi kelayakan rencana usaha yang diusulkan oleh masyarakat dalam rangka program kewirausahaan;
  3. Standar acuan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan usaha masyarakat pada program kewirausahaan.

FORMAT PROPOSAL
Penulisan proposal usaha/bisnis harus memenuhi syarat-syarat tertulis dan format tertentu. Misalnya:
  1. Ukuran kertas : A4
  2. Warna sampul : putih
  3. Font : 12 point
  4. Huruf : Times New Roman

SISTEMATIKA PENYUSUNAN PROPOSAL
  1. Halaman Sampul
  2. Halaman Pengesahan
  3. Pendahuluan terdiri dari : a) Judul Kegiatan: diuraikan secara singkat dan jelas jenis kegiatan/usaha yang akan dilakukan. b) Status Usaha: jelaskan status usaha yang akan dilakukan, usaha baru atau pengemangan. c) Rasional Kegiatan: uraikan secara jelas alasan yang melatarbelakangi dipilihnya kegiatan usaha yang akan dilakukan. d) Tujuan Kegiatan: uraikan tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan usaha yang akan dilakukan.
  4. Metode Pelaksanaan Usaha : a) Produk: uraikan jenis produk (barang/jasa) yang akan dijual, karakteristik produk, kualitas dan kuantitas produk yang ditawarkan. b) Bahan Baku: uraikan jenis bahan baku yang akan digunakan untuk produksi, tingkat ketersediaan bahan baku, prosedur perolehan bahan baku; c) Proses produksi: uraikan alur proses produksi, teknologi yang digunakan, keterampilan tenaga kerja yang dibutuhkan, jumlah tenaga kerja yang terlibat. d) Pemasaran: uraikan dengan jelas kategori/kelas dan perkiraan jumlah konsumen yang dibidik, strategi pemasaran yang dilakukan, sebutkan daerah cakupan pemasaran lokal/regional/nasional. e) Tempat produksi: uraikan dengan jelas alamat tempat usaha dilakukan, jelaskan karakteristik tempat usaha, uraikan pula pengaruhnya terhadap prospek usaha.
  5. Target Output : a) Target produk: uraikan jenis produk (barang/jasa) yang akan dijual, karakteristik produk, kualitas dan kuantitas yang akan ditawarkan. b) Target konsumen: uraikan jenis dan jumlah calon sasaran yang ditargetkan akan menjadi konsumen. c) Target pendapatan: uraikan jumlah pendapatan yang ingin dicapai.
  6. Rencana Anggaran : a) Rencana Biaya Usaha: jelaskan secara rinci rancangan usaha yang akan dilakukan, perhitungan pembiayaan bahan, tenaga kerja, alat produksi, harga jual, dan prediksi aliran khas. b) Rancangan pengembangan dan investasi: uraikan rencana pendapatan yang akan diperoleh dan akan dugunakan untuk pengembangan modal usaha, jumlah rupiah yang dapat disetor untuk pengembalian modal.
  7. Jadwal Pelaksanaan : uraikan jadwal perincian kegiatan, durasi waktu yang dibutuhkan dan waktu pelaksanaan dalam minggu atau bulan, dan besarnya volume pekerjaan serta besaran biaya yang dibutuhkan.
  8. Organisasi Pelaksana : a) Personil: uraikan nama, kualifikasi dan diskripsi tugas dari personil yang terlibat dalam pelaksanaan usaha. b) Pendamping; uraikan nama, kualifikasi personil/lembaga pendamping, peran tugas pendamping yang diharapkan.
  9. Potensi Khusus : a) Peluang komersil: uraikan peluang komersil dari produk yang akan dijual/ditawarkan. b) Peluang patent atau Haki; uraikan peluang produk yang akan dibuat untuk memperoleh patent atau Haki. c) Peluang legalitas: uraikan peluang untuk memperoleh legalitas usaha.
  10. Lampiran : a) Denah lokasi usaha. b) Surat jaminan pendamping.

CARA MENANGKAP PELUANG BISNIS PERIKANAN YANG BAIK
Peluang usaha di bidang perikanan yang ada saat ini sangat luas bila kita dapat melihatnya secara jeli, oleh sebab itu kita harus dapat memanfaatkan peluang tersebut secara bijaksana. Salah satu cara untuk mengambil peluang usaha yang ada tersebut adalah dengan membuat perencanaan bisnis. Perencanaan bisnis dibuat agar kita dapat melihat peluang yang ada tersebut dapat menghasilkan keuntungan atau tidak.

Perencanaan bisnis biasanya dituangkan dalam bentuk proposal bisnis.Proposal bisnis ini dapat berfungsi sebagai alat dalam mencari rekan/mitra/partner bisnis seperti investor, sponsor, ataupun sebagai sarana untuk menyakinkan pihak klien terhadap jasa atau produk yang ditawarkan.

Membuat proposal bisnis yang sukses harus memiliki keterampilan khusus, tidak semua orang dapat membuat proposal bisnis dengan baik dan benar serta menarik.Proposal bisnis yang kurang menarik biasanya kurang mendapat respon yang baik dari investor ataupun pelanggan. Dengan menyusun proposal usaha dengan baik dan benar maka kita telah melakukan perencanaan terhadap peluang bisnis yang kita jalani

Sumber : Modul Pelatihan Kewirausahaan

Semoga Bermanfaat...

Posting Komentar untuk "Penyusunan Proposal Kewirausahaan Perikanan Yang Baik"